Peternak lebah di Kecamatan Lumbang Probolinggo berjumlah kurang lebih 500 peternak pada tahun 1990 am dan saat ini 2018, tersisa tinggal 300 an peternak. Penurunan yang cukup drastis ini tidak lepas dari :
1. Menurunnya jumlah pakan lebah, akibat pohon randu yang di tebang karena harga kayunya cukup mahal dan milik petani di tanam dilahan petani yang tidak memiliki usaha ternak lebah. Madu dari bunga pohon randu memiliki rasa yang cukup enak dan harga yang murah
2. Pemasaran masih bersifat Grosir
3. Kecamatan lumbang adalah jalur strategis wisatawan mancanegara ke gunung Bromo
Untuk itu pengabdian yang di bawah payung DIKTI yaitu Iptek Bagi Wilayah yang digawangi UBAYA dan UMM (Bpk Syamsul Hadi, SE.M.Si) melakukan berbagai kegiatan yaitu
1. Penanaman Pohon Randu dengan penghijauan 4.000 bibit yang ditanam diwilayah Perhutani bekerjasama dengan Perhutani
2. Pemasaran produk madu mengarah kea rah retail yang menguntungkan
3. Tehnologi pengolahan madu yang sesuai dengan SOP dan Higienis dan menarik, tehnologi yang dipilih adalah Dehumifier.
4. Mengembangkan pusat Ekoeduwisata dengan mendirikan pengolahan madu dan koperasi Hidup Makmur Sejahtera.
5. Mengembangkan ekoeduwisata, yaitu pusat edukasi berbasis wisata untuk pengunjung dan pembeli potensial madu.
Foto Bersama di Depan Lokasi Ekoeduwisata : Pak Camat Lumbang beserta staff dan Team Pengabdian dari UMM dan UBAYA. Siap Laounching Juli 2018
Diskusi Peternak Lebah Untuk Membuat Koperasi Hidup Sejahtera dengan Team Pengabdian